Monday, July 15, 2013

Perkara di Pagi Buta

Udara dingin begitu senang menggelitik tubuhku di pagi buta. Pagi buta di suatu dusun terpencil di daerah Lombok Barat. Masih hitam rasanya ketika mata ini terbuka dan melihat ke seluruh penjuru gubuk mungil. Ya, hitam legam bahkan. Ketika pintu gubuk terbuka, langit pun masih pulas tertidur sama seperti beberapa orang yang lain. Mereka masih sibuk berkutat dengan entah itu mimpi indah atau buruk. Daripada memikirkan mimpi orang lain, segera saja aku besiap-siap untuk membersihkan diri. Semua sudah siap, tinggal menunggu langit terbangun dari tidurnya. Untuk sekadar menunggu, aku memutuskan pergi menuju pendopo di depan rumah. Kulihat para lelaki masih juga berkutat dengan mimpi mereka, hanya satu diantara mereka yang sudah mencoba untuk bangun dari lelap. 

Ini sudah hampir pukul 6, langit saja sudah hampir terbangun tapi agaknya masih sayup-sayup sehingga masih sedikit abu-abu. Lelaki yang lain masih ada yang terlelap. Segera saja aku bangunkan karena ada diantara mereka yang belum melakukan shalat. Pertama, aku bangunkan dengan nada pelan. Ia tak kunjung bangun, hanya sedikit menggeser tubuhnya ke posisi yang lebih nyaman mungkin. Kedua, sambil lalu menuju sisi kanan pendopo aku agak sedikit ngomel karena ia tak kunjung bangun juga, hanya terdengar gumaman-gumaman kecil.

Entah kenapa tiba-tiba saja badanku kehilangan keseimbangan saat sedang ngomel. Dan benar saja,

"BRUKK."

Suara debum yang terdengar cukup keras bersamaan dengan jatuhnya badanku ke sisi kanan bawah pendopo.

"Liiin, sakit Liiin." Saat itu kesakitan yang kurasakan benar-benar sakit, lebih lagi langit belum mau bangun sepenuhnya sehingga pandanganku masih abu-abu.

Lina membantuku untuk berdiri dan duduk di pendopo. Sakit yang luar biasa datang dari kaki kiriku. Benar saja, ternyata kakiku bengkak. Sisi luar mata kakiku membesar seperti mata melotot. Hebatnya, suara debum jatuhku membangunkan si lelaki yang dari tadi sibuk berkutat dengan mimpi. Kemudian ia menghampiri dan melihat kondisi kakiku. Lalu,

"Teh, berarti waktu kamu kecil, kalau jatuh pipinya duluan ya? Pantes aja bengkak sampai sekarang. Hahahahaha."



Suatu pagi di dusun Pemalikan, 2 Juli 2013. Langit masih sayup-sayup terbangun, masih abu-abu.